PENERAPAN TEORI
JEAN BALL
DISUSUN OLEH :
SRI MAHATMA KESAVA M (16140036)
MAYA SARI (16140025)
DWI AYU PAMUNGKAS (16140065)
INDRI BALINA BR PANDA (16140115)
SELVIRA INDRIYANTI (16140027)
ELISABETH CLAUDIA DE YANUARI DA CUNHA (16140080)
MARSELINA NUNU (16140056)
GEBRIANI RIZKA (16140075)
B.13.1
DIV BIDAN PENDIDIK
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
2016/2017
KATA PENGANTAR
Dengan ini
kami panjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat- Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “PENERAPAN
TEORI JEAN BALL”.
Makalah ini penulis susun untuk menambah ilmu serta untuk
memenuhi salah satu tugas dalam mata kuliah “KONSEP KEBIDANAN”. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca.
Dengan tersusunnya makalah ini semoga bermanfaat, khususnya
bagi penulis dan pembaca pada umumnya. Untuk itu kami sampaikan terima kasih
apabila ada kurang lebihnya penulis minta maaf.
Yogyakarta, 11 Oktober 2016
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL
KATA
PENGANTAR …………………………………………. ...I
DAFTAR
ISI ……………………………………………………. II
BAB
I PEMBAHASAN
A. Latar
Belakang …………………………………………………...1
B. Rumusan
Masalah ……………………………………………......1
C. Tujuan
…………………………………………………………….2
D. Manfaat
…………………………………………………………..2
BAB
II ISI
A. Pengertian
Teori Jean Ball ……………………………………….3
B. Tujuan
Teori Jean Ball …………………………………………...3
C. Hipotesa
Teori Jean Ball ………………………………………….3
D. Pembentukan
Teori Jean Ball …………………………………….4
E. Elemen
Pembentukan Teori Jean Ball …………………………...5
F. Konsep
Teori Jean Ball …………………………………………...5
BAB
III PENUTUP
A. Kesimpulan
……………………………………………………….8
B. Saran ……………………………………………………………..8
DAFTAR
PUSTAKA ………………………………………….…9
BAB I
PEMBAHASAN
A. Latar
Belakang
Sejarah
kebidanan berjalan panjang mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan serta
kebutuhan masyarakat. Model dalam kebidanan mengadopsi dari beberapa model
lainnya dan berdasarkan teori yang sudah ada yaitu diantaranya teori Reva
Rubin, sehingga tercipta sebuah model kebidanan yang sesuai dengan filosofi
kebidanan baik dari segi bidan sebagai profesi maupun wanita dan keluarga
sebagai fokus pelayanan asuhan kebidanan.
Model
kebidanan ini sebagai tolak ukur bagi bidan dalam memberikan pelayanan
kebidanan kepada klien sehingga akan terbina suatu partner ship dalam asuhan
kebidanan. Dengan ini diharapkan profesi kebidanan akan dapat memberikan
sumbangan yang berarti dalam upaya menurunkan angka kematian ibu dan angka
kematian bayi yang mengutamakan upaya-upaya promotif dan preventif.
Ada
lima teori yang mempengaruhi model kebidanan, yaitu teori reva rubin, teori
ramona marcer, teori jean ball, teori ernestine wiedenbach, dan teori ernestine
wiedenbach. Dalam makalah ini akan lebih dibahas mengenai teori jean ball.
B.
Rumusan Masalah
Secara
rinci rumusan masalah makalah ini adalah :
1. Apa
yang dimaksud dengan teori Jean Ball?
2. Apa
saja elemen yang termasuk dalam tori Jean Ball?
3. Apa
saja konsep pada teori Jean Ball?
C.
Tujuan Makalah
1.
Mengetahui teori
Jean Ball.
2.
Mengetahui
elemen-elemen yang termasuk dalam teori Jean Ball.
3.
Mengetahui konsep
pada teori Jean Ball.
D.
Manfaat Makalah
Hasil dari
penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua pihak, khususnya
kepada mahasiswa untuk menambah pengetahuan dan wawasan mengenai teori Jean
Ball (teori kursi goyang).
BAB
II
ISI
A.
Pengertian Teori Jean Ball
Teori Jean Ball
adalah dasar pemikiran menurut penelitian yang bernama Jean Ball, yang
konsekuensinya telah diuji dalam beberapa riset (penelitian) dan menunjukkan
hasil yang nyata.
Teori ini
mengemukakan tentang keseimbangan emosional itu, yang diibaratkan pada kursi
“goyang”. Teori ini sering disebut teori kursi goyang karna tingkat emosional
seorang ibu harus berada pada titik seimbang (stabil) sehingga mirip dengan
kursi goyang dimana beban harus seimbang pada titik tumpu, karena jika tidak
kursi akan condong kearah yang memiliki beban yang berat, begitu juga dengan
pengendalian emosional seseorang, jika seseorang (wanita) mampu mengendalikan
tingkat emosionalnya berarti orang tersebut memiliki tingkat emosional yang
rendah dan terkendali atau sebaliknya. Semua itu dapat kita lihat dalam
berbagai keunikan tindakan yang diambil ibu dalam mendidik dan membesarkan
anak-anaknya.
B.
Tujuan Teori Jean Ball
Tujuan asuhan
maternis agar seorang wanita mampu melaksanakan tugasnya sebagai ibu, baik
fisik maupun psikologis. Psikologis dalam hal ini tidak hanya pengaruh
emosional tetapi juga proses emosional agar tujuan akhir memenuhi kebutuhan
untuk menjadi orang tua terpenuhi.
Kehamilan
persalinan dan masa post partum adalah masa mengadopsi peran baru, sehingga
bagi wanita yang baru menjadi ibu sangat membutuhkan arahan-arahan dan
bimbingan dari bidan tentang tindakan-tindakan yang harus diambil maupun
tindakan-tindakan yang harus dihindari demi keselamatan dan kesehatan ibu dan
anak. Dalam hal ini dukungan dari suami dan keluarga sangat diperlukan demi
psikologis (kejiwaan) seorang ibu.
C.
Hipotesa Jean Ball
Hipotesa dari
Ball didapat melalui penelitian. Variabel-variabel penelitian melalui
pengumpulan informasi dari 279 wanita. Data dikumpulkan menggunakan wawancara
terstruktur administrasi antenatal dalanm periode awas postnatal dan dengan
kuisioner pada enam minggu postnatal.
Data dianalisis
kuantitatif untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang dipengaruhi emosional wanita
dan kepuasannya terhadap peran ibu. Tori ini berhubungan dengan konsep, misal
kecemasan, kejadian hidup, dan kesejahteraan emosional yang dapat digambarkan
sebagai teori faktor penghubung. Hubungan antara faktor, konsep, dan kebutuhan perlu
diteliti lebih lanjut. Dengan kata lain, bidan perlu mengadakan penelitian
gunamenetapkan aspek-aspek praktik kebidanan agar bisa dimodifikasi, misalnya:
persepsi wanita tentang atmosfer lingkungan postpartum atau gambaran diri
wanita pada pemberian makanan dalam tujuh hari pertama.
D.
Pembagian Teori Jean Ball
Teori Jean Ball mencakup 3
katagori :
1. Teori
perubahan
Perubahan
mental ibu sebelum dan sesudah menjadi ibu akan jelas terlihat dalam kehidupan
baik itu secara fisik maupun psikologis si ibu. Secara fisik dapat kita lihat
pada perubahan bentuk tubuh setelah melahirkan anak. Sedangkan secara
psikologis misalnya dalam pematangan mental (pendewasaan sikap) setelah
melahirkan (post partum) ibu tidak hanya berfikir untuk anak dan keluarganya.
2. Teori
stress, coping dan support
Tingkat
emosional sangat mempengaruhi mental ibu, oleh karena itu dukungan atau support
dan motifasi dari keluarga terhadap perubahan-perubahan yang timbul terutama
perubahan yang bersifat positif, support dari orang-orang terdekat si ibu
sangat di perlukan menghindar stress, depresi, post partum dan dampak-dampak
negatif lainnya.
3. Teori
Dasar
Konsep dasar untuk menjadi
seorang ibu meliputi berbagai aspek di antaranya:
·
Butuh persiapan jasmani dan rohani
·
Dukungan dari pihak keluarga.
E.
Elemen Pembentukan Kursi Goyang
Teori kursi
goyang dibentuk dalam 3 (tiga) elemen yaitu :
1.
Pelayanan Maternitas
Bidan berkewajiban memberikan
pelatanan kesehatan kepada remaja putrid, ibu masa hamil, bersalin, nifas, bayi
baru lahir, balita dan wanita monopouse. Dalam memberikan asuhan kebidanan
bidan harus mempertanggung jawabkan semua tindakan klinis yang diambil dan
harus melaksanakan tanggung jawab tersebut yang meliputi tugas bidan sebagai
pelaksana, pengelola, pendidik, peneliti dan lain-lain.
2.
Pandangan Masyarakat Terhadap
Keluarga
Pandangan masyarakat terhadap suatu
keluarga sangat mempengaruhi perkembangan dan tingkat harga diri anggota
keluarga tersebut. Jika pandangan masyarakat baik terhadap keluarga maka secara
otomatis penerus keluarga juga akan mendapatkan nama baik dalam pandangan
masyarakat, selama si anak tidak melanggar norma-norma yang terdapat dalam
masyarakat.
3.
Sisi Penyanggah / Support Terhadap
Kepribadian Wanita
Ukungan terhadap perubahan
kepribadian / kebiasaan hidup wanita sangat diperlukan, agar wanita tersebut
tidak merasa down terhadap tingkat perubahan diri yang tidak disadarinya.
Kesejahteraan keibuan seseorang wanita sangat bergantung
terhadap efektifitas ke 3 elemen tersebut. Jika kursi goyang tidak bisa
ditegakkan, maka tidak nyaman untuk diduduki.
F.
Konsep Teori Jean Ball
·
Ibu
Kerja yang dilakukan Ball berfokus
kepada ibu secara individual dan keberhasilan perkembangan emosional, sosial,
dan psikologisnya selama proses persalinan.
·
Kesehatan
Kesehatan adalah pusat perhatian
ini, dalam definisi tentang tujuan asuhan passcanatal “memudahkan wanita agar
berhasil menjadi seorang ibu” (Ball. 1987:127)
·
Lingkungan
Lingkungan sosial dan organisasional
dalam bentuk sistem pendukung dan layanan asuhan pascanatal (dan masyarakat
yang lebih luas) merupakan elemen penting dalam model ini, dukungan dari
pandangan krusial bagi kesejahteraan ibu.
·
Kebidanan
Riset mengenai asuhan pascanatal
didorong oleh adanya perhatian terhadap kurangnya informasi mengenai efek
asuhaan kebidanan pada kesejahteraan emosional. Model ini memberikan pedoman
pada banyak area intervensi oleh bidan yang dibahas Ball meliputi pola asuhan
dukungan dalam membuat keputusan tentang metode memberi makan, membantu memberi
makan, dan perencanaan asuhan individual.
·
Diri
Teori ini secara jelas dimulai dari
pandangan bahwa peran bidan adalah untuk mendukung dan membantu ibu agar yakin
dalam menjalankan peran sebagi ibu. Ball (1987) berpendapat bahwa layanan dan
pola asuhan harus berubah dalam berespon terhadap kebutuhan ibu, biarpun
mungkin menyakitkan bagi professional kesehatan. Jadi, pendirian-pendirian ini
berdasarkan pada asuhan, contohnya mendengarkan, pembelajaran , dan perubahan.
Semua individu pasti ingin
mendapatkan kebahagiaan baik di batinnya maupun di lingkungan. Kebahagiaan
seorang ibu melahirkan dapat tercapai dengan:
·
Persepsi dukungan keluarga pada saat
postpartum maupun setelah postpartum.
Sebagian dari ibu merasa rendah diri
sehubungan pandangan negatif akibat menyusui sehingga memerlukan dukungan
kelurga terutama suami. Keluarga juga harus membantu si ibu untuk merawat
bayinya/pada saat terjadi konflik antara suami dan istri.
·
Keadaan tujuh hari pertama masa
postnatal.
·
Tingkat perkembangan bayi.
·
Ibu memerlukan rasa percaya diri.
·
Kepuasaan menjadi seorang ibu,
dikarenakan dia memberikan ASI kepada bayi 1 jam setelah bayi tersebut lahir
dan si ibu merasa bahagia karena bayinya lahir dengan selamat.
·
Keadaan-keadaan yang dialami ibu
baik dari tempat tinggalnya, status pernikahan dan pekerjaannya.
·
Rencana asuhan ibu.
·
Fleksibilitas lingkungan yang
mendukung.
Hubungan dengan suami dan keluarga
atas dasar kepercayaan, asuhan terkoordinasi, wanita memiliki keunikan sehingga
memungkinkan untuk berinteraksi secara fleksibel.
·
Mendukung pemberian ASI
·
Tingkat kecemasan, yaitu pemilihan
dan kelas sosial mimicry
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari makalah tersebut diatas dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Kesejahteraan wanita setelah
melahirkan sangat tergantung pada personality atau kepribadian, sistem dukungan
pribadi dan dukungan dari pelayanan maternitas.
2. Persiapan yang dilakukan bidan pada
masa puerpurium akan mempengaruhi respon emosional wanita terhadap perubahan
akibat proses kelahiran tubuh.
3. Dalam teori Jean Ball mengemukakan
tentang keseimbangan emosional ibu yang diibaratkan kursi goyang. Dimana teori
tersebut dibentuk dalam tiga elemen, yaitu : pelayanan maternitas, pandangan
masyarakat terhadap keluarga, dan sisi penyangga kepribadian wanita.
4. Kesejahteraan keibuan seorang wanita
sangat bergantung pada efektivitas ketiga elemen tersebut, jika kursi goyang
tidak bisa ditegakkan, kursi tidak dapat diduduki.
B. Saran
Dengan penulisan makalah ini
penulis berharap lembaga kesehatan dalam hal ini para bidan mampu meningkatkan
pelayanan kebidanan guna membangun generasi muda dan generasi penerus bangsa
menjadi manusia yang sehat.
DAFTAR PUSTAKA
Estiwidani, Dwiana, SST. 2008. Konsep Kebidanan. Yogyakarta: Fitramaya.
Nurhayati, M.Pd. 2012. Konsep Kebidanan. Jakarta: Salemba
medika.
Mufdlilah, S.Pd., S.Si.T., M.Sc. 2012. Konsep Kebidanan. Yogyakarta: Nuha
Medika.
Hidayat,AsriDKK. 2009. Buku Catatan Konsep Kebidanan. Yogyakarta:
Mitra Cendikia press
Soepardan,
Suryani. 2005. Buku Konsep Kebidanan
. Bandung: Kedokteran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar