Jumat, 10 Februari 2017

MAKALAH PENERAPAN TEORI JEAN BALL

PENERAPAN TEORI JEAN BALL




DISUSUN OLEH :

SRI MAHATMA KESAVA M                                              (16140036)
MAYA SARI                                                                         (16140025)
DWI AYU PAMUNGKAS                                                   (16140065)
INDRI BALINA BR PANDA                                              (16140115)
SELVIRA INDRIYANTI                                                      (16140027)
ELISABETH CLAUDIA DE YANUARI DA CUNHA      (16140080)
 MARSELINA NUNU                                                           (16140056)
   GEBRIANI RIZKA                                                               (16140075)

B.13.1
DIV BIDAN PENDIDIK
FAKULTAS ILMU KESEHATAN 
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
2016/2017


KATA PENGANTAR
            Dengan ini kami panjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat- Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “PENERAPAN TEORI JEAN BALL”.
Makalah ini penulis susun untuk menambah ilmu serta untuk memenuhi salah satu tugas dalam mata kuliah “KONSEP KEBIDANAN”. Penulis menyadari bahwa  dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca.
Dengan tersusunnya makalah ini semoga bermanfaat, khususnya bagi penulis dan pembaca pada umumnya. Untuk itu kami sampaikan terima kasih apabila ada kurang lebihnya penulis minta maaf.




 Yogyakarta, 11 Oktober  2016

Penulis


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR …………………………………………. ...I
DAFTAR ISI ……………………………………………………. II
BAB I PEMBAHASAN
A.    Latar Belakang …………………………………………………...1
B.     Rumusan Masalah ……………………………………………......1
C.     Tujuan …………………………………………………………….2
D.    Manfaat …………………………………………………………..2
BAB II ISI
A.    Pengertian Teori Jean Ball ……………………………………….3
B.     Tujuan Teori Jean Ball …………………………………………...3
C.     Hipotesa Teori Jean Ball ………………………………………….3
D.    Pembentukan Teori Jean Ball …………………………………….4
E.     Elemen Pembentukan Teori Jean Ball …………………………...5
F.      Konsep Teori Jean Ball …………………………………………...5
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan ……………………………………………………….8
B.     Saran  ……………………………………………………………..8
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………….…9



BAB I
PEMBAHASAN

A.    Latar Belakang
Sejarah kebidanan berjalan panjang mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan serta kebutuhan masyarakat. Model dalam kebidanan mengadopsi dari beberapa model lainnya dan berdasarkan teori yang sudah ada yaitu diantaranya teori Reva Rubin, sehingga tercipta sebuah model kebidanan yang sesuai dengan filosofi kebidanan baik dari segi bidan sebagai profesi maupun wanita dan keluarga sebagai fokus pelayanan asuhan kebidanan.
Model kebidanan ini sebagai tolak ukur bagi bidan dalam memberikan pelayanan kebidanan kepada klien sehingga akan terbina suatu partner ship dalam asuhan kebidanan. Dengan ini diharapkan profesi kebidanan akan dapat memberikan sumbangan yang berarti dalam upaya menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi yang mengutamakan upaya-upaya promotif dan preventif.
Ada lima teori yang mempengaruhi model kebidanan, yaitu teori reva rubin, teori ramona marcer, teori jean ball, teori ernestine wiedenbach, dan teori ernestine wiedenbach. Dalam makalah ini akan lebih dibahas mengenai teori jean ball.

B.     Rumusan Masalah
Secara rinci rumusan masalah makalah ini adalah :
1.      Apa yang dimaksud dengan teori Jean Ball?
2.      Apa saja elemen yang termasuk dalam tori Jean Ball?
3.      Apa saja konsep pada teori Jean Ball?

C.    Tujuan Makalah
1.     Mengetahui teori Jean Ball.
2.     Mengetahui elemen-elemen yang termasuk dalam teori Jean Ball.
3.     Mengetahui konsep pada teori Jean Ball.

D.    Manfaat Makalah
Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua pihak, khususnya kepada mahasiswa untuk menambah pengetahuan dan wawasan mengenai teori Jean Ball (teori kursi goyang).



BAB II
ISI
A.    Pengertian Teori Jean Ball
Teori Jean Ball adalah dasar pemikiran menurut penelitian yang bernama Jean Ball, yang konsekuensinya telah diuji dalam beberapa riset (penelitian) dan menunjukkan hasil yang nyata.
Teori ini mengemukakan tentang keseimbangan emosional itu, yang diibaratkan pada kursi “goyang”. Teori ini sering disebut teori kursi goyang karna tingkat emosional seorang ibu harus berada pada titik seimbang (stabil) sehingga mirip dengan kursi goyang dimana beban harus seimbang pada titik tumpu, karena jika tidak kursi akan condong kearah yang memiliki beban yang berat, begitu juga dengan pengendalian emosional seseorang, jika seseorang (wanita) mampu mengendalikan tingkat emosionalnya berarti orang tersebut memiliki tingkat emosional yang rendah dan terkendali atau sebaliknya. Semua itu dapat kita lihat dalam berbagai keunikan tindakan yang diambil ibu dalam mendidik dan membesarkan anak-anaknya.
B.     Tujuan Teori Jean Ball
Tujuan asuhan maternis agar seorang wanita mampu melaksanakan tugasnya sebagai ibu, baik fisik maupun psikologis. Psikologis dalam hal ini tidak hanya pengaruh emosional tetapi juga proses emosional agar tujuan akhir memenuhi kebutuhan untuk menjadi orang tua terpenuhi.
Kehamilan persalinan dan masa post partum adalah masa mengadopsi peran baru, sehingga bagi wanita yang baru menjadi ibu sangat membutuhkan arahan-arahan dan bimbingan dari bidan tentang tindakan-tindakan yang harus diambil maupun tindakan-tindakan yang harus dihindari demi keselamatan dan kesehatan ibu dan anak. Dalam hal ini dukungan dari suami dan keluarga sangat diperlukan demi psikologis (kejiwaan) seorang ibu.
C.     Hipotesa Jean Ball
Hipotesa dari Ball didapat melalui penelitian. Variabel-variabel penelitian melalui pengumpulan informasi dari 279 wanita. Data dikumpulkan menggunakan wawancara terstruktur administrasi antenatal dalanm periode awas postnatal dan dengan kuisioner pada enam minggu postnatal.
Data dianalisis kuantitatif untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang dipengaruhi emosional wanita dan kepuasannya terhadap peran ibu. Tori ini berhubungan dengan konsep, misal kecemasan, kejadian hidup, dan kesejahteraan emosional yang dapat digambarkan sebagai teori faktor penghubung. Hubungan antara faktor, konsep, dan kebutuhan perlu diteliti lebih lanjut. Dengan kata lain, bidan perlu mengadakan penelitian gunamenetapkan aspek-aspek praktik kebidanan agar bisa dimodifikasi, misalnya: persepsi wanita tentang atmosfer lingkungan postpartum atau gambaran diri wanita pada pemberian makanan dalam tujuh hari pertama.
D.    Pembagian Teori Jean Ball
Teori Jean Ball mencakup 3 katagori :
1.      Teori perubahan
Perubahan mental ibu sebelum dan sesudah menjadi ibu akan jelas terlihat dalam kehidupan baik itu secara fisik maupun psikologis si ibu. Secara fisik dapat kita lihat pada perubahan bentuk tubuh setelah melahirkan anak. Sedangkan secara psikologis misalnya dalam pematangan mental (pendewasaan sikap) setelah melahirkan (post partum) ibu tidak hanya berfikir untuk anak dan keluarganya.
2.      Teori stress, coping dan support
Tingkat emosional sangat mempengaruhi mental ibu, oleh karena itu dukungan atau support dan motifasi dari keluarga terhadap perubahan-perubahan yang timbul terutama perubahan yang bersifat positif, support dari orang-orang terdekat si ibu sangat di perlukan menghindar stress, depresi, post partum dan dampak-dampak negatif lainnya.
3.      Teori Dasar
Konsep dasar untuk menjadi seorang ibu meliputi berbagai aspek di antaranya:
·         Butuh persiapan jasmani dan rohani
·         Dukungan dari pihak keluarga.

E.     Elemen Pembentukan Kursi Goyang
      Teori kursi goyang dibentuk dalam 3 (tiga) elemen yaitu :
1.      Pelayanan Maternitas
Bidan berkewajiban memberikan pelatanan kesehatan kepada remaja putrid, ibu masa hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir, balita dan wanita monopouse. Dalam memberikan asuhan kebidanan bidan harus mempertanggung jawabkan semua tindakan klinis yang diambil dan harus melaksanakan tanggung jawab tersebut yang meliputi tugas bidan sebagai pelaksana, pengelola, pendidik, peneliti dan lain-lain.

2.      Pandangan Masyarakat Terhadap Keluarga
Pandangan masyarakat terhadap suatu keluarga sangat mempengaruhi perkembangan dan tingkat harga diri anggota keluarga tersebut. Jika pandangan masyarakat baik terhadap keluarga maka secara otomatis penerus keluarga juga akan mendapatkan nama baik dalam pandangan masyarakat, selama si anak tidak melanggar norma-norma yang terdapat dalam masyarakat.

3.      Sisi Penyanggah / Support Terhadap Kepribadian Wanita
Ukungan terhadap perubahan kepribadian / kebiasaan hidup wanita sangat diperlukan, agar wanita tersebut tidak merasa down terhadap tingkat perubahan diri yang tidak disadarinya.

Kesejahteraan keibuan seseorang wanita sangat bergantung terhadap efektifitas ke 3 elemen tersebut. Jika kursi goyang tidak bisa ditegakkan, maka tidak nyaman untuk diduduki.

F.      Konsep Teori Jean Ball

·         Ibu
Kerja yang dilakukan Ball berfokus kepada ibu secara individual dan keberhasilan perkembangan emosional, sosial, dan psikologisnya selama proses persalinan.

·         Kesehatan
Kesehatan adalah pusat perhatian ini, dalam definisi tentang tujuan asuhan passcanatal “memudahkan wanita agar berhasil menjadi seorang ibu” (Ball. 1987:127)

·         Lingkungan
Lingkungan sosial dan organisasional dalam bentuk sistem pendukung dan layanan asuhan pascanatal (dan masyarakat yang lebih luas) merupakan elemen penting dalam model ini, dukungan dari pandangan krusial bagi kesejahteraan ibu.

·         Kebidanan
Riset mengenai asuhan pascanatal didorong oleh adanya perhatian terhadap kurangnya informasi mengenai efek asuhaan kebidanan pada kesejahteraan emosional. Model ini memberikan pedoman pada banyak area intervensi oleh bidan yang dibahas Ball meliputi pola asuhan dukungan dalam membuat keputusan tentang metode memberi makan, membantu memberi makan, dan perencanaan asuhan individual.

·         Diri
Teori ini secara jelas dimulai dari pandangan bahwa peran bidan adalah untuk mendukung dan membantu ibu agar yakin dalam menjalankan peran sebagi ibu. Ball (1987) berpendapat bahwa layanan dan pola asuhan harus berubah dalam berespon terhadap kebutuhan ibu, biarpun mungkin menyakitkan bagi professional kesehatan. Jadi, pendirian-pendirian ini berdasarkan pada asuhan, contohnya mendengarkan, pembelajaran , dan perubahan.
Semua individu pasti ingin mendapatkan kebahagiaan baik di batinnya maupun di lingkungan. Kebahagiaan seorang ibu melahirkan dapat tercapai dengan:

·         Persepsi dukungan keluarga pada saat postpartum maupun setelah postpartum.
Sebagian dari ibu merasa rendah diri sehubungan pandangan negatif akibat menyusui sehingga memerlukan dukungan kelurga terutama suami. Keluarga juga harus membantu si ibu untuk merawat bayinya/pada saat terjadi konflik antara suami dan istri.
·         Keadaan tujuh hari pertama masa postnatal.

·         Tingkat perkembangan bayi.

·         Ibu memerlukan rasa percaya diri.

·         Kepuasaan menjadi seorang ibu, dikarenakan dia memberikan ASI kepada bayi 1 jam setelah bayi tersebut lahir dan si ibu merasa bahagia karena bayinya lahir dengan selamat.

·         Keadaan-keadaan yang dialami ibu baik dari tempat tinggalnya, status pernikahan dan pekerjaannya.

·         Rencana asuhan ibu.

·         Fleksibilitas lingkungan yang mendukung.
Hubungan dengan suami dan keluarga atas dasar kepercayaan, asuhan terkoordinasi, wanita memiliki keunikan sehingga memungkinkan untuk berinteraksi secara fleksibel.

·         Mendukung pemberian ASI

·         Tingkat kecemasan, yaitu pemilihan dan kelas sosial mimicry





BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Dari makalah tersebut diatas dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.      Kesejahteraan wanita setelah melahirkan sangat tergantung pada personality atau kepribadian, sistem dukungan pribadi dan dukungan dari pelayanan maternitas.
2.      Persiapan yang dilakukan bidan pada masa puerpurium akan mempengaruhi respon emosional wanita terhadap perubahan akibat proses kelahiran tubuh.
3.      Dalam teori Jean Ball mengemukakan tentang keseimbangan emosional ibu yang diibaratkan kursi goyang. Dimana teori tersebut dibentuk dalam tiga elemen, yaitu : pelayanan maternitas, pandangan masyarakat terhadap keluarga, dan sisi penyangga kepribadian wanita.
4.      Kesejahteraan keibuan seorang wanita sangat bergantung pada efektivitas ketiga elemen tersebut, jika kursi goyang tidak bisa ditegakkan, kursi tidak dapat diduduki.

B.     Saran
Dengan penulisan makalah ini penulis berharap lembaga kesehatan dalam hal ini para bidan mampu meningkatkan pelayanan kebidanan guna membangun generasi muda dan generasi penerus bangsa menjadi manusia yang sehat.



DAFTAR PUSTAKA

Estiwidani, Dwiana, SST. 2008. Konsep Kebidanan. Yogyakarta: Fitramaya.
Nurhayati, M.Pd. 2012. Konsep Kebidanan. Jakarta: Salemba medika.
Mufdlilah, S.Pd., S.Si.T., M.Sc. 2012. Konsep Kebidanan. Yogyakarta: Nuha Medika.
Hidayat,AsriDKK. 2009. Buku Catatan Konsep Kebidanan. Yogyakarta: Mitra Cendikia press
Soepardan, Suryani. 2005. Buku Konsep Kebidanan . Bandung: Kedokteran























Tidak ada komentar:

Posting Komentar